Perencanaan Pemasaran


Perencanaan Pemasaran

1.Pengertian Pemasaran dan Penjualan

Pemasaran adalah proses sosial dimana individu dan kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu atau kelompok lainnya. Konsep pemasaran mengandung arti semua kegiatan manusia yang berlangsung dalam hubungan dengan pasar.
Penjualan adalah suatu kegiatan yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba.
Penjualan adalah sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang ataupun jasa, dari produsen kepada konsumen sebagai sasarannya. Tujuan utama penjualan yaitu mendatangkan keuntungan atau laba dari produk ataupun barang yang dihasilkan produsennya dengan pengelolaan yang baik. Dalam pelaksanaannya, penjualan sendiri tak akan dapat dilakukan tanpa adanya pelaku yng bekerja didalamnya seperti agen, pedagang dan tenaga pemasaran.
Kotler (1985), mengemukakan bahwa pengertian pemasaran adalah suatu kegiatan yang dilahirkan untuk memenuhi kebutuhan dan kegiatan manusia melalui proses pertukaran.
Marwan (1991), menjelaskan bahwa pemasaran adalah usaha yang terpadu untuk merencanakan strategi yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba.
Philip Kotler (1993), konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan pada pemberian keputusan yang diinginkan dengan lebih efektif dari pada pesaing.

2.Perbedaan Pemasaran dan Penjualan

Penjualan
1. Tekanannya pada produk.
2. Perusahaan pertama-tama membuat produk dan kemudian bagaimana menjualnya.
3. Perencanaan berorientasi ke jangka pendek, berdasarkan produk dan pasar.
4. Tekanannya pada kebutuhan penjual
5. Manajemen berorientasi pada laba volume penjualan
Pemasaran
1. Tekanannya pada keinginan dan kebutuhan konsumen
2. Perencanaan berorientasi ke hasil jangka panjang, berdasarkan produk-produk baru
3. Perusahaan pertama-tama menentukan apa yang diinginkan konsumen dan kemudian menbuat atau mencari jalan keluarnya bagaimana membuat dan menyerahkan produk tersebut untuk memenuhi keinginan konsumen.
4. Berakhir pada kepuasan konsumen
Dari kedua perbedaan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan berawal dari produk dan berakhir pada ketentuan atau laba, sedangkan pemasaran berawal dari keinginan konsumen berakhir pada kepuasan konsumen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema berikut:
Secara visual dapat digambar kan:
a. Konsep penjualan
Produk->Penjualan dan Promosi->Laba Melalui Jumlah penjualan
b. Konsep pemasaran
Kebutuhan -> pemasaran terpadu ->laba melalui jumlah Kepuasan pembeli

 3.Klasifikasi Produk

Berdasarkan Wujudnya, Produk dibagi menjadi 2 yaitu :
-Barang : produk yang berbentuk fisik, dapat disentuh,dipindahkan,dirasa,dipegang dan perlakuan fisik lainnya. Produk dalam wujud barang lebih cenderung bersifat memanjakan mata dan menarik perhatian para pembeli karena dinilai dari segi keindahan juga bentuk produk tersebut. Salah satu kekurangan produk dalam wujud ini adalah kerusakan. suatu barang yang dipakai secara terus menerus atau secara tidak benar, dapat menimbulkan kerusakan dan akan mengurangi nilai jual produk tersebut, dengan kata lain harga suatu barang akan terus berkurang seiringnya pemakaian produk tersebut.
-Jasa : merupakan produk yang tidak memiliki bentuk (abstrak) yang berupa kegiatan atau aktifitas yang bermanfaat dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen.Produknya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik. Contoh produk dalam bentuk jasa : Travel, Driver, OB , pegawai dan lain-lain.

Berdasarkan tujuan konsumsi yaitu :
-Barang konsumsi : produk yang dapat langsung dikonsumsi tanpa melalui proses lain dalam memenuhi kebutuhan.
-Barang industri : produk yang tidak dapat langsung dikonsumsi, produk ini memerlukan proses lebih lanjut untuk menambahkan nilai jual, fungsi dan kepuasan dalam barang/jasa agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang lebih spesifik.
barang industri dibagi menjadi 4 yaitu:

CONVENIENCE PRODUCT
Convenience product  yaitu suatu strategi yang di terapkan sebuah perusahaan dalam hubungannya dengan masalah kepuasan maupun kenyamanan suatu produk yang di pasarkan oleh perusahaan dengan pembanding dan upaya yang minimum.artinya yaitu barang tersebut biasanya harganya rendah dan ketersediaan tersebar luas,termasuk di dalamnya sabun,permen,dan koran.

SPECIALTY PRODUCT
Produk spesial adalah produk konsumen dengan ciri unik atau identitas merek untuk mana selompok pembeli tertentu bersedia untuk melakukan upaya khusus,termasuk merek dan tipe mobil,alat foto yang mahal,dan pakaian pria buatan khusus.
contohnya, sebuah Rolls Royce yaitu suatu produk istimewa karena biasanya pembeli bersedia bepergian jauh untuk membelinya.

SHOPPING PRODUCT
Produk belanjaan adalah produk konsumen yang kurang peminatnya,dimana pelanggan membandingkan kenyaman, mutu, harga, dan gaya.bila membeli produk belanja, konsumen memerlukan banyak waktu dan upaya mencari informasi dan membanding-bandingkan.
Contohnya furniture, busana, mobil bekas, dan alat-alat penting.

UNSOUGHT PRODUCT
Produk tak di cari adalah produk yang tidak  di kenal atau kalaupun di kenal biasanya orang tidak berfikir untuk membelinya. kebanyakan penemuan baru produk tidak di cari sampai konsumen menjadi sadar oleh iklan dari produk itu.
contoh klasik tentang produk tak di cari adalah asuransi dan donor darah.sesua dengan sifatnya,memerlukan banyak iklan, penjualan personal dan upaya penjualan lain.

4.Dimensi Kualitas Produk

Menurut Mullins, Orville, Larreche, dan Boyd (2005, p.422) apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Diantaranya yaitu :
1. Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk
2. Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk.
3. Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.
4. Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.

5. Reliabilty (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.
6. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari
tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk.
7. Perceived quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan. Jadi, persepsi konsumen terhadap produk didapat dari harga, merek, periklanan, reputasi, dan
Negara asal.

Tinggal Di Copas Sudah Tersusun Dengan Rapi

Sekian Dari Saya Wassalam...

#Hibrizi16 PinBBM:513627BC http://hibrizi16.blogspot.com/

Comments